Friday, January 7, 2011

Laporan, emotion-focused coping, dan atribut.

Ceritanya hari ini saya dan teman kampus, si Putauw, berencana mengerjakan laporan bersama. Atas nama deadline dan dalam rangka emotion-focused coping, kami teguhkan niat untuk bisa menyelesaikan setidaknya satu laporan dan revisi agar bisa dibawa bimbingan ke kampus. Nah, mulailah kami mengkonkretkan rencana dengan janjian bertemu di Gandaria City.

Saya sampai duluan, si Putauw kemudian menyusul. Kami kebingungan menentukan tempat, yang makanannya enak dan yang terpenting ada COLOKAN buat laptop. Hmmm... karena kami lagi sangat ingin makan sushi, maka kami memutuskan untuk mencoba ke Sushi Tei, bertanya apakah ada colokan dan melihat kemungkinan kami untuk bekerja di sana. Ternyata ada dan bisa! Yeay banget! Kami dapat tempat di pojokan yang ada colokannya. Sebelumnya, saya dan Putauw belum pernah pergi makan berdua begini. Ternyata, kebiasaan makan di Sushi Tei kami berbeda. Saya terbiasa memesan semangkok besar Sashimi Salad, yang bisa saya habiskan sendiri, dan si Putauw biasanya memesan berbagai variasi makanan yang dimakan ramai-ramai. Akhirnya, saya tetap memesan Sashimi Salad dan Putauw memesan paket sushi warna-warni dalam satu sajian. Hehehehehehe. Si Mackie, laptop saya yang dari rumah baterenya sudah ngekngok, saya charge dulu. Maksudnya.. sambil nunggu ngecharge, kami mengobrol seputaran dunia laporan dan prokrastinasi. Pembicaraan mengenai gangguan prokrastinasi akut yang kami berdua alami memang tidak ada habisnya *iyes salah satunya ya yang sedang terjadi ini. Niatan mengerjakan laporan tapi malah memilih tempat makan enak dan ngobrol*. Beranjak dari pembicaraan mengenai laporan dan prokrastinasi, topik mulai merembet kemana-mana. Akhirnya, sampailah mengenai "Intimate relationship". Si Putauw gadis cerdas ini, melontarkan sebuah pertanyaan yang menohok, menikam tajam, dan menampar yang kemudian proses pencarian jawabannya membuka hati saya. *Laporan dilupain, lebih enak diskusi, dasar you prokras girls!

Putauw : Coba deh lo bayangin, kalo Nanda tidak dengan segala atribut yang menempel pada dirinya seperti sekarang ini, apa lo masih mau sama dia? I mean.. lo cuma ngeliat personality-nya. Lepas dari penampilan fisik, gaya berpakaian, mobil yang dia pake, orangtua, dll.
Me : Hmm.. *mikir.mikir.mikir* Mau. Gue cukup tau kualitas pribadinya. Gue yakin tau karena gue ngeliat dia mulai dari nol untuk bisa sampe sekarang. Kami pacaran 2 tahun, dulu waktu masih sama-sama kuliah. Pas jaman kuliah, gue tau lowest point dia, proses dia mulai naik, sampe akhirnya lulus. Pas udah lulus, gue tau tu hiruk pikuk dia nyari kerja, ke sana kemari kirim lamaran, beberapa dipanggil seleksi, ga ada yang cocok sampe akhirnya dapet kerja. Dia kerja di sebuah perusahaan yang bikin dia ga happy karena beban kerja dan penghargaannya ga sebanding. Trus.. nyari kerja lagi, seleksi sana sini, sampe dia dapet kerjaan ini yang kalo menurut gue oke banget dan dia bisa berprestasi di sini.
Putauw : *nodding*
Me : Gue tau kenapa dia bisa begitu. Semua karena hasil kerja kerasnya sendiri. Di situ ada ambisi, usaha, pengaturan diri, perencanaan, daya tahan terhadap stress, dan resiliensi. Gue bahkan tau tema hidup dia apa *bener-bener baru ngeh pas diskusi ini* KOMITMEN. Nanda itu orang paling commited yang gue kenal. Yang paling gampang ya contohnya.. kalo dia punya ambisi, dia kejar itu apa yang dia pengen sampe dapet, dia set goals dan timeline dengan jelas. Dia dapet, dia happy. Begitu tercapai, bikin goals lagi. Dia ga akan berhenti sampe dia dapet dan begitu terus sejauh yang gue kenal. Walaupun begitu, dia ga keliatan ngoyo. Dia tetep bisa santai dan menikmati hidup. Ini terjadi dalam setiap aspek kehidupannya ya kerjaan ya relationship.
Putauw : oo i see..

Semangkok Sashimi Salad, sepiring sushi warna warni, dan bergelas-gelas ocha habis, kami beranjak dari Sushi Tei menuju J.Co. Kali ini niat yang lebih besar untuk mengerjakan laporan dibawa ke J.Co. Sambil jalan kami mampir ke beberapa toko *see.. penyakit banget khan* Kami jalan-jalan sekitar setengah jam sampai akhirnya nangkring di J.Co dengan selamat. Saya langsung pesan large size hot cappuccino, dengan niatan biar bisa melek dan konsen sama laporan. Yess! Di J.Co kami berdua berhasil terdiam terpaku menghadap laptop masing-masing dan mengetik. Fokus sekali bagus banget deh sampai akhirnya si Putauw menyampaikan niatnya untuk ke Lotte Mart, membeli beberapa keperluan masak. Iyess, ini anak lagi keranjingan masak gara-gara nonton Top Chef Masters. Kami mengobrol sedikit sampai akhirnya Nanda datang. Yeay! Si ganteng baik hati botak seksi ini memang udah janji mau ngejemput! Hehehehehehe.

Sejam berlalu, kami memutuskan untuk pulang. Sebelum pulang kami mampir ke Lotte Mart dan Ace Hardware. Berkeliling Ace Hardware selalu membuat saya happy. Sampai akhirnya kami mendarat di bagian wallpapers. Hadeuuh racun banget! Ada sticker gambar chandelier gitu lucu banget, special prize pulak! Pengeeeeen! trus si Putauw juga liat yang gambar kursi antik lucu banget. Kami liat-liatan sambil mupeng gitu mukanya. Trus saya ngelirik ke Nanda yang udah pasang tampang “udah ambil aja, aku tau kamu pengen khan sayang” HAHAHAHA! LANGSUNG ANGKUT CHOONG! Si Putauw juga ga pake bakbikbuk langsung angkut itu stiker kursi antik yang rencananya mau ditempel di ruangan kerjanya. hihihihihi. HAPPY!

Kami pun masing-masing pulang. Karena ini perut sudah tidak bisa kompromi, mampirlah saya dan Nanda ke Mie Aceh Tanah Kusir yang enaknya gila-gilaan itu. Kami pesan mie aceh biasa pakai telor dadar dan roti cane keju susu. Semua dimakan sepiring berdua. Hehehehe! Heran banget ini bumbunya apa bisa enak banget begini deh! Puas makan.. kami melanjutkan perjalanan pulang. Di dalam mobil, saya bertanya hal yang sama Putauw tanya ke saya tadi siang..

Me : Yaang.. kalo misalnya Uti ga pake semua atribut ini, apa kamu masih mau sama Uti?
Nanda : *mikir.mikir.mikir* mau
Me : Kenapa?
Nanda : Selama ini aku ngeliat kamu tidak dengan atribut apapun. I love you just the way you are with all the uniqueness. Kamu yang fighting spiritnya gede that inspires me and how you represent yourself apa adanya ga dibuat-buat.
Me : JAWABAN DITERIMA! *pelukpeluk*

No comments: