Sunday, July 31, 2011
Saturday, July 30, 2011
Teman. Profesional. Kontrol diri
Pelajaran berharga saya dapat minggu ini soal hubungan pertemanan, relasi profesional, dan kontrol diri yang kuat dalam pergaulan. Susah deh ketika kita berada dalam suatu proyek formal dimana di dalamnya kita bekerja sama dengan orang yang kita kenal dekat, bisa dibilang teman, yang dengannya kita bisa sangat nyaman bekerja. Kenyamanan ini bisa jadi bumerang ketika kita tidak dapat memisahkan antara hubungan pertemanan dan relasi profesional. Strata dan kasta akan selalu ada. Posisi dan jabatan sangat perlu diperhitungkan ketika kita terlibat dalam suatu proyek formal dimana PROFESIONALITAS sangat dibutuhkan.
Baru saja saya terlibat (yang saya persepsi sendiri sebagai) KONFLIK dengan teman sekaligus bisa dibilang atasan (sesuai strata dan kasta dalam proyek formal ini). Saya kebablasan bercanda di dunia maya (ini poin yang paling gila kayanya). Awalnya tanpa sadar saya lontarkan begitu saja, yang ternyata setelah terjadi, saya pikir ulang, tidak pantas saya tujukan kepada beliau. Beliau yang juga teman dan sekaligus orang saya hormati, memang sangat tidak pantas menerima satu pernyataan saya tersebut -yang walau sebenarnya juga hanyalah bercandaan. Nasi sudah menjadi bubur alias sudah terlanjur. Saya segera meminta maaf kepada beliau dan belum mendapat jawaban. Saya mulai PANIK. Saya cemas hubungan kami (mungkin) menjadi rusak. We're perfect before. Gara-gara kontrol diri saya yang lemah dengan bercandaan yang juga ga lucu tersebut, hubungan saya (mungkin) dengan beliau menjadi rusak. No. I won't let this sh*t to happen. Jadi saya memikirkan kemungkinan berbagai cara.
Curhat sana sini dan meminta pendapat kepada beberapa orang sahabat pun dilakukan dalam rangka controlling the damage. Beruntung saya dikelilingi sahabat yang dapat memberi masukan positif without judging or blaming me. Beberapa poin penting hasil curhat yang saya tangkap dari pengalaman berharga ini kurang lebih seperti ini:
1. Saya tidak bisa langsung mengejar-ngejar beliau untuk menyelesaikan masalah ini dengan segera. Seberapa paniknya pun saya! Saya harus memberinya waktu.
2. Belum tentu dia keberatan atau menganggap ini sebagai masalah. Yess it is only in my mind. Bisa saja dia santai aja (yah tho beliau santai saja, tetep deh i feel so sorry, need to apologize cos what i've done is inappropriate)
3. Be positive, belum tentu dia kesel atau marah atau tersinggung seperti apa yang saya khawatirkan. (kurang lebih sama dengan poin 2) Saya harus tetap BERPIKIR POSITIF
4. Jangan pernah bercanda bawa titel
5. Be profesional, sedekat-dekat sekenal-kenalnya teman ketika berada dalam konteks proyek formal, profesionalitas tetap harus dijaga. Inget strata, kasta, dan posisi itu tetap akan selalu ada. Penting untuk menentukan posisi kita dan tahu diri.
6. Jangan sembarangan becanda di dunia maya! Bila kita mau share sesuatu di dunia maya, please share hal yang penting dan bermanfaat buat banyak orang. Bukan cuma hal pribadi yang diumbar tanpa tujuan.
Ternyata benar adanya.. pengalaman hidup adalah pelajaran paling mahal dan berharga. Bayarannya harga diri, nama baik, dan masa depan. Ga ada yang ngajarin loh, ga di sekolah termahal dengan guru terjenius sekalipun! Saya harus ngalamin sendiri, trial error, menanggung malu perasaan ga enak dan resiko kehilangan teman supaya bisa tahu mana yang pantas -dan tidak pantas dilakukan dalam hidup.
Penting ni soal kontrol diri.. Bijak adalah ketika saya memikirkan berbagai konsekuensi yang akan terjadi ketika saya hendak melakukan segala sesuatu. Bijak adalah saya memikirkan berbagai efek dari setiap pernyataan dan tingkah laku saya. Bijak adalah segala yang masih ada dalam pikiran saya, saya pertimbangkan baik-baik, apa dan bagaimana hal tersebut akan memberi dampak bila diutarakan. Puji Tuhan bisa mengalami hal ini sekarang, bekal untuk memasuki hidup (yang nampaknya bakal lebih rumit) ke depannya bisa di dunia kerja, hidup berkeluarga, hidup bermasyarakat, ya pokoknya hidup kita individu sebagai makhluk sosial di lingkungan jagat raya yang luaaaas ini. ;)
Thank you, you.. Dini Ajani, Ratna Tazkia Moersalin, Nanda Indrasapoetra, and Putri Utami for giving me the logical touch of thought for my not so sane mind.
Friday, July 29, 2011
Tuesday, July 26, 2011
Monday, July 25, 2011
Give me everything
Excuse me. But I might drink a little bit more than I should tonight.
And I might take you home with me if I could tonight
OOOO DEAR GOD I DO MISS PARTY HAAAARDDDD!
Sunday, July 24, 2011
Spider bites!
Saturday, July 23, 2011
GR3AT SAL3!
Friday, July 22, 2011
UTILMANYONYA'S WED
Marriage Joins Two People In The Circle Of Its Love
Edmund O'Neill (b. 1929)
Marriage is a commitment to life, the best that two people can find and bring out in each other. It offers opportunities for sharing and growth that no other relationship can equal. It is a physical and an emotional joining that is promised for a lifetime.
Within the circle of its love, marriage encompasses all of life's most important relationships. A wife and a husband are each other's best friend, confidant, lover, teacher, listener, and critic. And there may come times when one partner is heartbroken or ailing, and the love of the other may resemble the tender caring of a parent or child.
Marriage deepens and enriches every facet of life. Happiness is fuller, memories are fresher, commitment is stronger, even anger is felt more strongly, and passes away more quickly.
Marriage understands and forgives the mistakes life is unable to avoid. It encourages and nurtures new life, new experiences, new ways of expressing a love that is deeper than life.
When two people pledge their love and care for each other in marriage, they create a spirit unique unto themselves which binds them closer than any spoken or written words. Marriage is a promise, a potential made in the hearts of two people who love
each other and takes a lifetime to fulfill
Util dan Mas Yoga's wedding ceremony held in Bidakara Hotel.
Mr. and Mrs. Permana
Promise me you'll stay sableng Util sayang walaupun kamu udah jadi istri orang. lol
Thursday, July 21, 2011
Wednesday, July 20, 2011
Klien yang geeran
Klien: Mbak, saya merasa orang satu kampus ngomongin saya deh mbak. Mereka bilang saya bau.
Saya: Loh tau darimana kamu mereka ngomongin kamu?
Klien: Ya tau mbak.. kalo saya jalan dan lewat di depan mereka, mereka ngomong bisik-bisik, tutup hidung, trus ketawa.
Saya: oke... *saya tutup hidung* Menurut kamu, saya tutup hidung kenapa?
Klien: Hmm.. saya ga tau.. mbak kebauan?
Saya: Geer aja kamu.. hidung saya gatel tau!
Klien: ....
Saya: *Ngeliatin klien trus tersenyum nyinyir kemudian ketawa*
Klien: .... *muka bingung*
Saya: Menurut kamu, kenapa saya ngeliatin kamu trus senyum-senyum?
Klien: Mbak sedang berpikir sesuatu yang buruk tentang saya trus ngetawain
Saya: Engga.. geeran banget deh kamu.. saya tiba-tiba keingetan keponakan saya, tingkahnya lucu.
Klien: ...
Saya: Kamu tau ga kenapa saya melakukan dua hal tadi?
Klien: hmmm.. engga mbak..
Saya: Coba dong tebak..
Klien: Mbak mau nunjukin ke saya kalo saya sering geeran
Saya: Iya.. lebih daripada itu, kamu suka ngerasa jadi centre of attention, bahwa kamu terlalu sensitif sama respon lingkungan kamu, terutama yang negatif ya (dari setelah sepuluh kali pertemuan konseling). Semua yang saya lakuin tadi itu namanya bahasa non verbal. Saya melakukan sesuatu dengan tujuan untuk mengkomunikasikan sesuatu, kamu menangkap dan menginterpretasikannya. Trus apa yang kamu tangkap?
Klien: Semua yang mbak lakukan itu ditujukan pada saya.
Saya: Padahal?
Klien: Iya engga juga.. saya aja yang geer.
Saya: Nah! itu diiiaaaaa! Trus kamu mengartikan apa?
Klien: Itu semacam hinaan buat saya.
Saya: Kenapa begitu?
Klien: Ya saya aja yang selalu mikir negatif.
Saya: Padahal?
Klien: Iya belum tentu juga begitu
Saya: Nah ituuuuu diiiiaaa!! Bahasa non verbal itu sarana mengkomunikasikan sesuatu pada pihak tertentu yang memiliki banyak makna dan bisa diinterpretasikan banyak arti. Beda orang, beda pandangan, beda kesan, beda pemahaman.
Tuesday, July 19, 2011
The Cynics
I've found myself dwelling on happiness a lot lately. I'm pondering what my doctor said the other night.. that i'm not happy myself right now. How can i find the true happiness? How it can be achieved?
Glad i've been reading this book Sophie's world and loving every word of it, intelligent and thoughtful. It helps me much rethinking deeply about anything. Now we're going to look at four these philosophical trends about finding the true happiness based on Hellenistic philosophy.. #1 The Cynics #2 The Stoics #3 The Epicureans #4 The Neoplatonism
Now i only want to share about the Cynics one
#1 The Cynics
The Cynics emphasized that true happiness is not found in external advantages such as material luxury, political power, or good health. True happiness lies in not being dependent on such random and fleeting things. Because happiness does not consist in benefits of this kind, it is within everyone's reach. Moreover, once been attained, it can never be lost.
The best known of the Cynics was Diogenes who reputedly lived in a barrel and owned nothing but a cloak, a stick, and a bread bag. One day he was sitting beside his barrel enjoying the sun, he was visited by Alexander the Great. The emperor stood before him and asked it there was anything he could do for him. Was there anything he desired? 'Yes', Diogenes replied. 'Stand one side. You're blocking the sun.' Thus Diogenes showed that he was no less happy and rich than the great man before him. He already had everything he desired. ;) ;) ;)
The Cynics believed that people did not need to be concerned about their own health. Even suffering and death should not disturb them. Nor should they let themselves be tormented by concern for other people's woes.
Moral of the story: easy.. don't worry be happy, just go on with our lives, happines is in our hand already and it's a matter of how we appreciate it. Realizing the fact that i'm much worried about my life now and what i'm going to do with it, i do really need to.. stop. slow down. take a deep deep breathe. and take it easy. easy. easy. as easy as one two three
*self hypnotizing* whoooosaaaaahhhhhh!
Source:
Sophie's World by Jostein Gaarder
Monday, July 18, 2011
Psy.cho.so.ma.tic
Perasaan tertekan, cemas, kesepian dan kebosanan yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kesehatan fisik seseorang. Ini juga yang sedang saya rasakan dalam proses menyusun dan menyelesaikan tesis saya. Saya tidak menyangka bahwa saya akan menghadapi berbagai tekanan yang kebanyakan saya buat sendiri yang pada akhirnya menyebabkan gangguan psikologis yang berdampak juga pada fisik saya.
Sabtu malam kemarin, ketika sedang berdiri mengantri di kasir sebuah swalayan, tiba-tiba saya merasa lemas, pandangan mulai kabur, dan pusing rasanya bukan main. Rasanya seperti mau pingsan saja.. dan memang benar tidak lama, tubuh saya melemas hingga saya tidak kuat dan memilih untuk jongkok karena takut tergelepar pingsan. Saat itu saya sedang bersama Nanda. Ia dengan sigap mengambilkan Pulpy Tropical yang sangat manis untuk saya minum untuk dengan segera mengembalikan energi saya. Setengah botol langsung habis dan saya mencari tempat untuk duduk sementara Nanda meneruskan antrian di kasir.
Minggu malam kemarin sebelum berangkat ke resepsi pernikahan Util, hal yang sama pun terjadi. Saat di mobil saya duduk dengan lemas dan kepala rasanya luar biasa berat, seperti (lagi-lagi) ingin pingsan. Saat itu saya hanya bisa menghisap permen manis dan minum teh manis hangat untuk mengembalikan energi dari asupan gula. Oleh karena kondisi tubuh yang lemah, pergilah saya akhirnya untuk berobat ke dokter. Seribu persen saya sudah tahu dan yakin dengan apa yang akan dikatakan dokter.. satu kata saja.. saya ini mengalami psikosomatik. nyahahahahaha! *ketawa miris*
Nah kalo di psikologi, psikosomatik itu masuk ke dalam kategori gangguan Somatoform. Gangguan somatoform adalah gangguaan fisik yang disebabkan oleh faktor-faktor psikologis dan sosial. Gangguan somatoform disebabkan adanya berbagai stresor. Jenis-jenis stresor timbul bisa datang dari sosial, psikologis, dan fisik. Stresor sosial seperti masalah pekerjaan, ekonomi, pendidikan, keluarga, hubungan interpersonal, perkembangan, penyakit fisik, dan kekerasan rumah tangga. Stresor psikis seperti perasaan rendah diri, frustasi, malu, merasa berdosa. Stresor fisik berupa keadaan lingkungan yang mengganggu seperti cuaca panas, dingin, bising, bau yang menyengat, dan banjir.
Gampangnya.. stres adalah respon tubuh terhadap berbagai tuntutan yang ada. Setiap permasalahan kehidupan yang menimpa seseorang (disebut stresor psikososial) dapat menyebabkan gangguan fungsi organ tubuh. Reaksi tubuh (fisik) ini disebut stress, dan manakala fungsi organ tubuh tersebut sampai terganggu maka dinamakan distress. Oleh karena stres tidak dapat dihindari, maka penting bagi setiap orang untuk dapat menyikapi permasalahan hidupnya dengan bijak dan mengelola stresnya «saran klise hahahaha
Gangguan psikis yang menimbulkan gangguan somatoform ternyata juga diikuti dengan perubahan fisiologis dan biokemis pada tubuh seseorang. Perubahan fisiologi ini berkaitan erat dengan adanya gangguan sistem syaraf outonom vegetatif, sistem endokrin, dan sistem imun. Sindrom somatorm ini termanifestasi melalui gejala fisik berupa penyakit pada salah satu sistem tubuh yang paling rentan bagi seseorang, misalnya: asma (sistem respiratorius -pernapasan), neurodermatitis (sistem integumentum), ulkus peptikum (sistem digestivus -pencernaan), artritis rematik (sistem muskuloskeletal), penyakit jantung koroner, aritmia (sistem kardiovaskuler), dan migrain (sistem neurologik -saraf).
Nah di sini ni mulai jelas deh.. titik rentan fisik saya itu ada di tenggorokan dan perut. Makanya setiap kali mulai tertekan karena workload dan deadline, saya mulai mengalami sakit tenggorokan dan kambuh deh sakit maagnya. Gimana dong bisa sembuhnya? Ya ke dokter minta obat untuk dua penyakit itu dan berusaha untuk mengkonselingi diri sendiri supaya bisa lebih santai dalam menghadapi beban hidup *berat ni bahasa gueeee*. Pak dokter pun berpesan jangan kebanyakan mikir, santailah sedikit, dan kerjain semuanya dengan HAPPY! Susah pakdoook! Susaaaaah! SUSAH banget jadi psikolog untuk diri sendiri. Sumpah susah! Ga boong! susah!
Nah apa dong yang saya lakukan saat ini untuk mengelola stres? Ya paling makan enak, jalan-jalan bila ada kesempatan, baca-baca fashion blogs, denger musik, creambath, luluran, meni-pedi sauna, berdoa, dan bermeditasi. So far, it works ya lumayan bisa sedikit membuat HAPPY.
Sumber:
Pengalaman pribadi
Alexander, M.D. (1950). Psychosomatic medicine. New York: W. W. Norton & Company
Saturday, July 16, 2011
Tukang tidur
Gilaaa adalah.. ketika lo dikejar deadline yang lo inginkan adalah tidur.. tidur.. tidur yang pulas dan mimpi yang indah. Gilaaa banget adalah.. yang lakukan adalah yang lo inginkan bukan yang harus lo lakukan (mengejar deadline). yawasalam!
Craaazee for necklaces!
Saya paling ga bisa liat kalung bagus nganggur di etalase toko. Dalam jarak 5 kilometer dari TKP aja, radar saya udah bunyi ..dan dalam waktu kurang dari setengah detik saya sudah sampai kasir dan bertransaksi sambil menenteng kantong belanjaan. *senyum kemenangan* hehehehe..
Alhasil yaa jadinya begini..
Gantungan kalung ini dengan rapinya memajang berbagai koleksi kalung saya. Sudah hampir seribu tahun saya mencari gantungan kalung yang pas, bisa untuk menggantung banyak kalung, desainnya bagus, dan murah. Akhirnya saya ketemu ini dan membelinya di Ace Hardware seharga Rp 69.000. Murah-meriah-ramah lingkungan (maksudnya membuat lingkungan kamar saya jadi lebih rapi gitu, ga lagi deh kalung berserakan dimana-mana ;))
Carrie's pearl necklace.. supersuka!
Friday, July 15, 2011
Anak yang terlantar
Tapi anjing sendiri tak terurus..
"The Miniature Pinscher has been nicknamed "The King of the Toys." Miniature Pinschers (or Min Pins) are very small dogs, but they do not know this. They are brave and fearless, and are escape artists. Never let one off the leash, as they will chase anything that runs. They have been known to escape through tiny holes in fences, and out open windows! They are curious, sometimes to a fault! They will sometimes eat small objects that interest them: paperclips, coins, lipstick, and obviously, this is dangerous. But they are fun-loving, funny, entertaining, and always full of vim and vigor. They are affectionate, loyal and loving. They love to cuddle and will probably want to sleep under the covers with you. They make a great little watchdog, as they will bark and alert you should anyone come to your door. They are protective, sometimes even possessive, of their home and family. Min Pins have very high energy levels and will need to go for daily walks. Min Pins do well with gentle, respectful children, but will be scared of kids who play with them roughly. A Min Pin can easily be injured by a young child."
Sooopphiiieeee mukamu nak..
Gemesgemesgemes!
Thursday, July 14, 2011
Satu hilang. Dua terbilang
Sepertinya ada yang penting ni yang hilang dari hidup saya. Apa yaaa??!! hehehehe masih aja deh living in denial. Ngakunya udah jadi psikolog tapi masih susah juga terima kenyataan. Masih aja bengong bengong mikirin berbagai kemungkinan yang ga mungkin. Sulit memang menjadi psikolog untuk diri sendiri. Blaaaaahhhh..
Hidup yang normal harus tetap berjalan dalam situasi seperti ini. Kegagalan dan kehilangan menjadi suatu yang wajar dalam proses pembelajaran. Ibarat orang mau naik kelas, tentunya berbagai ujian harus dilalui khan?! Begitu juga yang terjadi pada saya saat ini. Nantinya, pasti ada hal yang luar biasa baik semacam hadiah buat saya karena telah berhasil melalui ini.
Okeeeee cukup meracau soal kehidupannya. Sekarang ada yang lebih penting yang harus dipikirkan... BEDAK SAYA ABIS! yeaaayyyy! Itu berarti saatnya membeli BEDAK BARU dan berarti saatnya mencoba PRODUK BARU! *happy face*
Kriteria bedak layak tempel di muka saya adalah BAGUS dan MURAH. Sayangnya kriteria BAGUS nya ini yang ribet gilak. Muka saya termasuk yang sensitif yang mudah berjerawat. Kata bu dokter, saya super harus banget gila-gilaan pake bedak TABUR a.k.a LOOSE POWDER yang kandungan dan kepekatannya lebih ringan daripada compact powder. Kandungan bedaknya pun super harus diperhatikan karena salah-salah bisa break out alias komedoan, merah-merah, trus akhirnya jerawatan. Jadi, saya harus cari bedak yang ringan, coverage-nya ya medium (kalo full ya judulnya ngelenong dong bo'), dan cocok untuk kulit ber-acne.
I've been eyeing on these products lumayan lama:
1. Loose Powder The Body Shop
Iklannya: Bedak tabur yang ringan dan halus dengan hasil bebas kilap. Gunakan setelah foundation untuk riasan tampak sempurna. Mengandung Community Trade Marula Oil.
Katanya: Bedak yang sudah mengandung oil, akan terlalu berat buat muka saya yang sudah lumayan berminyak. Nah ini ni sumber jerawat.
Harganya: Rp 179.000
2. L'Oreal Translucide Naturally Luminous Powder
Iklannya: Mengandung vitamin C
Katanya: Vitamin C paling bagus untuk perawatan muka berjerawat, mempercepat degenerasi sel kulit.
Harganya: Rp 120.000 deh kalo ga salah
3. L'oreal True Match Foundation
Iklannya: Super blendable powder
Katanya: Nah ini ni, konon katanya kandungan yang paling bersahabat dengan kulit muka berjerawat adalah minerals.
Harganya: Rp 130.000
Sekarang ini bedak yang (sudah abis) saya pake adalah
1. RevlonTouch and Glow Face Powder
Ini pake Revlon Touch and Glow Face Powder
Pengalaman: Bagus deh! Coverage pas, ga cakey, touch up lagi bisa 5* jam setelah pemakaian pertama, dan ada efek glow-nya deh perasaan di muka saya, semakin membuat cantik hehehehhe. Yang jelas berbulan-bulan saya pake bedak ini muka saya fine aja dan ga jadi jerawatan. Itu berarti cocok!
Harga: Rp 65.000 saja
2. PAC loose powder
Pengalaman: Nah kalo ini juaranya produk buatan Indonesia. Coverage full bener-bener bisa buat kulit muka seperti porselain :) , ga cakey, awet touch up lagi bisa 6* jam setelah pemakaian pertama, bikin cantik (serius ga boong!), tapi ya itu.. berat.. jadi ga bisa dipake harian. Setiap kali abis pake bedak ini, super banget harus bersihin muka sebersih-bersihnya kalo ga mau jerawatan.
Harga: Rp 95.000
*) saya memang males banget touch up, tapi saya rajin ngaca hehehe.. dan rajin ngecek ini muka udah kacau balau belumkah dandanannya. Nah, kalo udah mulai minyakan baru deh bedakan. Jadi rentang touch up itu ukuran untuk pemalas macam saya yaa dengan rentang toleransi yang sangat panjang ;)
Subscribe to:
Posts (Atom)