Tuesday, June 30, 2009
Emotional Turbulence
Monday, June 29, 2009
Pasta Must-aaa!!
Family Time!!
Wednesday, June 24, 2009
Monday, June 22, 2009
Sunday, June 21, 2009
Monday, June 15, 2009
Family Matter
Wednesday, June 10, 2009
Tuesday, June 9, 2009
Hidup Bahagia
Memilih untuk hidup bahagia.
Setiap orang yang hidup tentunya ingin bahagia. Bahagia yang seperti apa? Nah yang ini macam-macam wujudnya. Konsep bahagia buat setiap orang juga berbeda-beda. Ada yang beranggapan:
BAHAGIA = KAYA
BAHAGIA = PINTAR
BAHAGIA = MENARIK SECARA FISIK
BAHAGIA = TERNAMA
BAHAGIA = ?
Buat saya sendiri BAHAGIA = KOMPLIT. Komplit apa? Being fullfilled. Merasa TERPENUHI. Terpenuhi secara FISIK dan MENTAL.
FISIK
Saya SEHAT. Itu sudah membuat saya bahagia. Bonusnya: secara fisik bisa CANTIK. Pada dasarnya, SEMUA ORANG CANTIK!
CANTIK = GIFTED. Nah, cantik yang seperti apa? Cantik ada yang karena USAHA dan cantik yang karena ATRIBUT. Pertama, Cantik yang karena usaha misalnya menjaga kebersihan diri, rajin melakukan perawatan, berolah raga, dan menjaga asupan makanan minuman. Udah cantik dari sananya plus pintar merawatnya pula = TOP! Kedua, Cantik yang karena atribut misalnya bisa mengenakan baju, sepatu, tas, aksesoris yang bagus dan bermerk. Atribut = bonus. Penting untuk diperhatikan di sini.. semua orang sudah punya MODAL untuk CANTIK secara fisik, tinggal bagaimana merawatnya saja. Orang yang -lebih- cantik tentu saja lebih jago merawat kecantikan fisiknya daripada orang yang -biasa aja- cantiknya.
Eksistensi fisik yang sehat dan cantik, disempurnakan oleh eksistensi mental yang aman dan nyaman..
MENTAL
Saya merasa AMAN dan NYAMAN. Itu paling membuat saya bahagia. Pertama, Saya merasa aman dan nyaman dengan fisik ketika saya merasa SEHAT = MENSANA IN CORPORE SANO. Kedua, saya aman dan nyaman dengan hati dan pikiran saya. Kalau yang ini ada unsur menerima keadaan diri dengan segenap hati dan pikiran saya. Menerima keadaan diri berarti menyadari kelebihan dan kekurangan diri, serta yang terpenting bisa deal with it. Lantas lalu apa? Tentunya, Saya belum puas sampai di situ. Saya tahu batasan diri. Saya tahu sejauh mana sanggup melakukan sesuatu, so i always push my limit, TO THE BEST ONE. Saat saya bisa mencapainya saya BAHAGIA. Namun bila keadaan tidak memungkinkan untuk berhasil mencapai apa yang saya inginkan, saya kecewa. Itu wajar. Namun bukan berarti tidak bahagia. Saya BELAJAR.
The core of the happiness itself = FISIK dan MENTAL bekerja sama secara SINERGIS untuk mencapai KEBAHAGIAAN, dimana di dalamnya ada rasa diri SEHAT, CANTIK, AMAN, NYAMAN and being fully supported by PENERIMAAN, KESADARAN, USAHA, dan PEMBELAJARAN DIRI. Setelah dipikir-pikir, ternyata bahagia itu bukan cuma suatu RASA tapi juga suatu PROSES yaaa?? ^_^
Sunday, June 7, 2009
Ride a bike, could i?
Thursday, June 4, 2009
Wednesday, June 3, 2009
Puffy Sleeves
Hehehhe.. i kinda like the idea of puffy sleeves. I think i'm gonna wear one of my puffy sleeves top for tomorrow's photoshoot. It will be so FUUUUNN!! Oh can't wait for tomorrow to come!
Tuesday, June 2, 2009
Rainy day
In this rainy day, You love me still..
We laugh even mother earth is crying
You give your warm heart, I give you mine
We live We love
You love me, I love you
I love ^we^
We love ^we^ even more
Monday, June 1, 2009
Imaginary Battle
Ungkapan itu merupakan satu kalimat yang selalu menginspirasi saya untuk terus berkarya. Berkarya? Iya berkarya sehari-hari! ..mulai dari bangun pagi sampai akhirnya bersiap tidur malam. Keseluruhan kegiatan sampai hal paling detail sekalipun itu adalah karya saya. Saya yang paling tahu dan paling menghargai karya saya sendiri.
Melalui karya itu, saya jadi pemenang. Yes! I'm A WINNER (si pemenang)! Kompetitornya siapa aja? Me, My Self, and I. Kenapa bisa begitu? Karena ketika saya melakukan suatu kegiatan yang berupa tugas atau kewajiban, saya tahu begitu banyak motivasi dalam diri yang mendorong diri saya untuk melaksanakan dan menyelesaikannya. Setiap sel dalam tubuh bekerja sama (they are all winners loh!), kompak banget dalam menyelesaikan suatu misi.
Hmmm... Begini loh.. Untuk punya motivasi aja itu sendiri, terutama yang internal yaa (tumbuh dari dalam sendiri), untuk sebagian orang butuh perjuangan. Ada orang yang males banget disuruh ngapa-ngapain. Alasannya juga ngga jelas. Trus pada akhirnya kalo dikasih tanggung jawab tertentu, dia bakal nolak atau malah nerima tapi sambil ngeluh. Kamu pasti pernah ketemu sama orang kaya gitu khan? Pasti bukan cuma satu tapi banyaaaak banget di sekitar kamu. Atau jangan-jangan malah kamu yang begitu? hiiii... itu tu yang saya maksud dengan -orang yang butuh perjuangan untuk menumbuhkan motivasi internalnya sendiri- ujung-ujungnya dia cuma jadi A WHINER (si pengeluh). Baru ngumpulin motivasi aja kok ya nguras banyak energi sih, apalagi nanti menghadapi tantangan tanggung jawabnya yang sesungguhnya?? Untuk ngeluh aja ngeluarin energi negatif banyak loh!
Saya punya pengalaman bekerja sama dengan si pengeluh ini. Bisa dibilang dia adalah orang yang matang fisiknya. Matang mentalnya?? hmmm.. i don't think so. Beneran deh. Beliau (karena usianya lebih tua dari saya) memang bisa dibilang cukup berdedikasi di tempatnya bekerja. Beliau bekerja cukup lama di situ. bla..bla..bla.. (cukuplah cerita tentang beliau) hmmm.. Sampai saat saya harus banyak berinteraksi dengan beliau, saya pikir akan dapat banyak pelajaran yang berharga dari beliau (asumsi: lebih lama bekerja, lebih dewasa pasti lebih banyak pengalaman, bisa banyak pelajaran yang aku bisa dapet), tapi ternyata tidak sama sekali. *tarik napas panjang* Apa yang saya dapat? kekesalan? mungkin.. Penyesalan karena sudah terjebak sama dia? mungkin juga.. hmm.. Apa yaa?? Saya mendapati kenyataan bahwa jadi beliau tu capek banget! Kenapa? karena beliau tu ngeluuuh mulu kerjanya. Kalau ga ngeluh pasti mukanya nesu (bete) = ciri-ciri nyata si pengeluh yang ga bisa mengontrol dirinya sendiri (based on my research, ^_^). Alhasil, ga baik banget deh pokoknya buat lingkungan kerjanya. Beliau jadi secara tidak langsung mempengaruhi suasana kerja yang tadinya penuh semangat (proyeknya menantang dan seru) jadi penuh kebetean. Bayangin deh kalo semua orang bener-bener terpengaruh sama beliau? Sekali dijutekin sama beliau trus semua orang langsung bete. Beeehhhhh... gimana itu proyek (tugas, tanggung jawab) bisa beres? iya khan?
Trus saya gimana dong? Saya berusaha untuk tidak terpengaruh. Saya kan si pemenang. Jadi pemenang untuk diri sendiri aja saya bisa= MEMBANGKITKAN MOTIVASI INTERNAL SEPOL-POLNYA, apalagi ini cuma MENANGKIS ENERGI NEGATIF DARI LUAR. Emang tidak mudah karena saya harus selalu pelukan erat sama diri saya yang PENUH DENGAN ENERGI POSITIF ini = ciri-ciri nyata si pemenang. *yippppiiiieeeee!!!* Buat saya sendiri, saya akan menyibukkan diri menyusun rencana, berpikir keras, dan memfokuskan diri untuk menyelesaikan pekerjaan. Lha ngapain juga saya ngikutin mood swing orang yang sebenernya manja aja ngikutin egonya. Iya ga? Dengan begitu, saya tetap bisa jadi si pemenang yang bisa dengan baik mengontrol diri dan situasi. Lumayan khan kalau ada satu orang aja seperti saya yang bisa stay positive, yang bisa mempengaruhi orang lain untuk be positive (dan tetap waras) juga. Saya percaya kok akan memberikan dampak untuk sekeliling (terutama lingkungan kerja) untuk melawan energi negatif yang disebar sama si pengeluh.